Sabtu, 28 Juni 2014

Rollercoaster Yang di rancang Untuk membunuh

Rollercoaster Yang di rancang Untuk membunuh> Kalian pernah dengar rollercoaster ? Pasti semua sudah tau kan. Tapi Rollercoaster Euthanasia Ini diranang untuk membunuh penumpangnya O_O,





 lijonas Urbonas, seorang ahli mesin ini, menciptakan rancangan rollercoaster yang di buat untuk membunuh penumpangnya sebagai bagian dari riset penelitian untuk mendapatkan gelar PhD di Royal College of Art, Inggris. 


Desain rollercoaster ini terinspirasi dari Perkataan John allen Mantan pimpinan perusahaan terkenal di philadelphia, Allen pernah mengatakan, roller coaster tertinggi dibangun ketika Anda mampu mengirimkan dua puluh empat orang naik gerbong roller coaster dan mereka semua kembali dalam keadaan tak bernyawa.

Bagaimana Cara Kerjanya ?


Penumpang akan duduk dan menggunakan alat pantau kesehatan di tubuhnya. Dalam perjalanan naik menuju ujung menara roller coaster setinggi 500 meter, ia diharapkan memiliki cukup waktu untuk melakukan retrospeksi diri selama masa hidupnya, sambil memperhatikan benda-benda di atas tanah tampak semakin mengecil dan merasakan kereta membawanya ke atas, detik demi detik.



Setelah melewati puncak, penumpang akan merinding, menikmati embusan angin, napasnya tertahan, serta mengalami vertigo. Serangkaian pengalaman yang menurut Urbonas layaknya anastesi yang menyenangkan, mengantarkan penumpang ke bagian mematikan dari permainan ini.



Selanjutnya penumpang membutuhkan usaha lebih berat untuk bernapas, karena tulang iga dan sisa organ dalam lainnya tertarik ke bawah, mengosongkan udara dari paru-parunya. Dalam tahap ini, bisa saja penumpang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri karena gaya ini mengakibatkan darah mengalir ke ujung-ujung tubuh, dan otak pun kekurangan oksigen.



Jika penumpang masih sadar juga, maka ia akan mengalami keterbatasan penglihatan, termasuk disorientasi, kesenangan, kebingungan, dan yang paling penting: euforia. Pada puncaknya tubuh tak lagi bisa dirasakan dan orang akan mengalami mimpi yang aneh, dan tak lagi mengenali diri sendiri.



Sisa perjalanan terakhir yang terdiri dari enam atau lima putaran memastikan bahwa otak benar-benar mengalami kekurangan oksigen, dan akhirnya tak berfungsi lagi. Urbonas mengalami banyak tanggapan akan rancangannya ini. Mulai dari orang-orang yang setuju untuk melakukan eutanasia saat penyakit fatal mendera mereka, hingga orang yang skeptis karena tak yakin apakah roller coaster ini akan benar-benar menimbulkan perasaan menyenangkan sebelum ajal menjemput.


Seorang profesor Dr peter saunders dari Care not killing Menentangnya hukuman mati seperti ini dan dia mengatakan " Mari berharap metode inmajinatif ini tak pernah jadi legal"

Ada Yang berminat mencoba ??

0 komentar:

Posting Komentar

 
Bongloon Blog Laptop Terbaru